BEKERJA DIMALAM HARI PICU INSOMNIA
Beberapa karyawan yang bekerja malam hari atau
sering lembur biasanya harus menunda jam tidurnya. Karena waktu tidur menjadi
tidak normal, seringkali mereka mengalami gangguan tidur seperti insomnia. Apa
solusinya?
---------------------------------------------
INSOMNIA merupakan gangguan tidur di mana
penderitanya sulit memulai tidur atau mempertahankan tidur walaupun ada
kesempatan. Akibatnya penderita menjadi kurang tidur dan kecapekan. Dr
Sahadedison Sitorus SpS dari RSMH Palembang mengatakan, karyawan yang bekerja
dan terjaga malam hari berisiko mengalami demikian.
"Mereka bisa mengalami kesulitan tidur karena terbiasa menahan kantuk atau tidak tidur malam hari," ujar dia, kemarin. Untuk itu, agar kesehatannya tetap terjaga, orang-orang yang sering bekerja malam hari harus menebus kekurangan jam tidurnya di siang hari supaya tubuhnya cukup beristirahat.
Apabila perubahan jam biologis yang terjadi diimbangi pengaturan tidur, maka kondisi kesehatannya tidak akan terganggu. "Orang yang bekerja shift malam kalau tidak mengeluh atau tidak merasa kurang tidur, walaupun jam tidurnya sangat larut bahkan sampai pagi, ya tidak ada masalah," imbuhnya. Asal tidur cukup dan kualitasnya baik, bangun segar dan tidak mengantuk lagi, tidak apa-apa.
Jadi, insomnia tergantung ada keluhan atau tidak. "Ada karyawan malam yang terkena insomnia. Tapi gangguan itu dapat dihindari jika pintar mengatur waktu tidur. Jumlah jam tidur yang sehat sekitar 7-8 jam pada orang dewasa," jelasnya.
"Mereka bisa mengalami kesulitan tidur karena terbiasa menahan kantuk atau tidak tidur malam hari," ujar dia, kemarin. Untuk itu, agar kesehatannya tetap terjaga, orang-orang yang sering bekerja malam hari harus menebus kekurangan jam tidurnya di siang hari supaya tubuhnya cukup beristirahat.
Apabila perubahan jam biologis yang terjadi diimbangi pengaturan tidur, maka kondisi kesehatannya tidak akan terganggu. "Orang yang bekerja shift malam kalau tidak mengeluh atau tidak merasa kurang tidur, walaupun jam tidurnya sangat larut bahkan sampai pagi, ya tidak ada masalah," imbuhnya. Asal tidur cukup dan kualitasnya baik, bangun segar dan tidak mengantuk lagi, tidak apa-apa.
Jadi, insomnia tergantung ada keluhan atau tidak. "Ada karyawan malam yang terkena insomnia. Tapi gangguan itu dapat dihindari jika pintar mengatur waktu tidur. Jumlah jam tidur yang sehat sekitar 7-8 jam pada orang dewasa," jelasnya.
Kalau terpaksa bekerja dengan waktu terus berubah, sebaiknya atur sesuai pembagian waktu secara merata. Misalnya, 3 hari masuk pagi dan 3 hari masuk malam secara teratur. Tujuannya agar memudahkan karyawan mengatur jam tidurnya. “Jadi tergantung orang tersebut apakah bisa tidur siang dengan baik, apakah kalau pulang ke rumah bisa beristirahat atau harus melakukan pekerjaan lain. Karena tidur itu perlu ketenangan, sementara saat siang banyak orang yang beraktivitas,” katanya.
Kecenderungan insomnia juga tak lepas dari karakter pribadi. Ada orang tertentu yang lebih suka bekerja malam hari, berbeda dengan kebanyakan orang yang lebih semangat bekerja di pagi hari. Jika memiliki kecenderungan tersebut, orang seperti ini akan tenang-tenang saja bekerja di malam hari dan justru tidak semangat bekerja di pagi hari.
Dia menambahkan, ada penelitian yang menegaskan pekerja shift malam angka kesakitannya lebih tinggi walau sudah berusaha mengganti jam tidur yang hilang di siang hari. “Tidur siang dianggap tidak sebagus tidur malam karena melawan irama sirkadian tubuh yang tergantung dari sinar matahari,” pungkasnya.
( Suhaimi/Humas RSMH)
Bekerja Malam Hari Picu Insomnia
Bekerja Malam Hari Picu Insomnia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar