Senin, 21 Maret 2016

Kunjungan Kerja Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Lahat




 Kunjungan Kerja Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Lahat

Kunjungan kerja anggota komisi IV DPRD kabupaten Lahat di RSUP Dr.Mohammad Hoesin Palembang dengan ketua DPRD Kabupaten lahat  Herliansyah,SH,MH dan Ketua Komisi IV Marwan Ardiansyah,SE,MSi yang membawahi bidang kesehatan diterima oleh Direktur Utama RSUP Dr.Mohammad Hoesin Palembang Dr.Mohammad Syahril,Sp.P,MPH  dan Direktur Keuangan Drs.Bastian,MM serta para leader pada hari ini Rabu, 16 Maret 2016 bertempat di Ruang rapat Direksi.
Dr.Mohammad Syahril,Sp.P,MPH mengatakan RSMH sebagai RS Pendidikan kelas A dan Rujukan Nasional saat ini mempunyai  5 program layanan unggulan yaitu : Kardiocerebrovaskuler, Onkologi terpadu, Bedah Invasif Minimal, Transplantasi Ginjal dan Bayi Tabung. 
Anggota  DPRD  Kabupaten Lahat mengeluhkan minimnya tenaga medis yang mau ke daerah sehingga ini menjadi pokok permasalahan utama di RSUD, RSMH menawarkan untuk bekerjasama dan membantu dalam menyediakan tenaga medis ke daerah-daerah. Kendala lain yang dihadapi adalah lamanya antri kamar perawatan di RSMH bahkan sampai berbulan-bulan, dr.Syahril mengatakan permasalahan kamar perawatan yang selalu penuh tidak hanya terjadi di RSMH namun hampir diseluruh RS pemerintah mengalami hal yang sama. Ini dapat diantisipasi dengan cara memberlakukan rujukan berjenjang sehingga dengan kasus-kasus yang ringan tidak perlu untuk dirujuk ke RSMH, dengan banyaknya pasien yang dirujuk dari 5 daerah yaitu Bangka Belitung , Jambi ,Bengkulu  dan  Lampung dapat dibayangkan bila semua dirujuk tidak seimbang dengan fasilitas yang dimiliki RSMH dengan jumlah tempat tidur 969. Saat ini sedang dibangun RS milik pemerintah daerah yang diharapkan dapat membantu dalam memenuhi kebutuhan akan kamar perawatan bagi pasien.
Dr.Syahril memberikan support kepada RSUD lahat  agar lebih baik lagi  menjadi rumah sakit rujukan regional  untuk mencapai akreditasi sehingga standar-standar pelayanan dapat terpenuhi.

(Yeri./Suhaimi- Humas RSMH)

Selasa, 15 Maret 2016

IDI dan RSMH menantang BNN



IDI dan RSMH  menantang BNN(Komjen Pol Budi Waseso)
selidiki dugaan rekayasa dalam tes kesehatan Bupati Ogan Ilir (OI)



IKATAN Dokter Indonesia (IDI) Sumatera Selatan dan Tim Dokter Rumah Sakit dr Moehammad Hoesin (RSMH) Palembang siap menantang Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Budi Waseso atau Buwas, yang akan melakukan penyidikan terkait dugaan rekayasa dalam tes kesehatan Bupati Ogan Ilir (OI) Ahmad Wazir Nofiadi Mawardi, saat maju pada pilkada 9 Desember lalu.
Menurut Buwas, hasil tes kesehatan tersebut menyebut Bupati AW Nofiadi bebas dari penggunaan narkoba. Padahal, berdasarkan penelusuran BNN, Nofiadi tergolong pengguna lama dan rutin mengonsumsi narkoba. IDI Sumsel sendiri siap membuka hasil data pemeriksaan kesehatan dari Nopriadi, yang terjerat kasus narkoba bila diperlukan. Tentunya, bahan pemeriksaan bisa diberikan asalkan ada permintaan langsung dari tim penyidik BNN.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua IDI wilayah Sumsel Dr Rizal Sanif, Selasa (15/3). Menurutnya, sesuai dengan Undang Undang Hak Wewenang Pemilu, penyelidik punya kewenangan memeriksa data hasil pemeriksaan tersebut dan pihaknya akan menyerahkan.
“Kita siap berikan, asalkan memang pihak yang berwenang dan seusai Undang Undang yang meminta. Sebab hasil data pemeriksaan ini bersifat rahasia, jadi tidak sembarangan,” bebernya.
Dia menjelaskan, hasil pemeriksaan kesehatan setiap calon dikeluarkan langsung oleh tim pemeriksa dari rumah sakit, dimana dari hasil tadi diserahkan ke IDI untuk ditujukan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai saran rekomendasi para calon. Pastinya, hasil pemeriksaan semuanya dilakukan oleh tim kesehatan indepeden yang ditunjuk langsung oleh direktur utama rumah sakit.
“Dari hasil pemeriksaan pun dinyatakan bersih. Inilah yang kami sampaikan ke pihak KPU sebagai alat rekomendasi. Di luar hal itu, semua keputusan untuk meloloskan berada di wewenang KPU kabupaten/kota,” jawabnya.
Ia pun menegaskan, bila standar pemeriksaan yang dilakukan tim pemeriksaan dari RSUP dr Mohammad Hoesin sudah disesuaikan dengan panduan standar nasional yang ditetapkan oleh IDI Pusat. Semua tahapan pemeriksaan hampir sama dengan pemeriksaan yang dilakukan dalam pemilihan presiden sekali pun.
“Standar ini kita serahkan ke pihak RSUP dr Mohammad Hoesin sebagai tempat yang melakukan pemeriksaan, di mana para tim pemeriksa melakukan tes pemeriksaan secara detail, tidak hanya narkoba tetapi yang lainnya. Sampai semua format penulisan untuk hasil gagal dan layak pun sudah ada di dalam panduan tersebut,” paparnya.
Mengenai dugaan hasil tes pemeriksaan yang bisa direkayasa, dr Rizal mengatakan, pihaknya percaya tim pemeriksa sudah bekerja dengan sangat baik.
“Hasilnya sudah yang terbaik. Tim pemeriksaan kesehatan memiliki kewenangan untuk melaporkan hasil pemeriksaan yang menyatakan bersih tersebut. Meskipun nantinya ada sesuatu yang terjadi, kita tidak tahu akan hal tersebut,” tukasnya.
Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan Terpisah DR dr H Alsen Arlan didampingi Ketua Pelaksana Tes Kesehatan Calon Kepala Daerah dr Masyrita Dewi Mustika mengatakan, tes sudah dilakukan sesuai standar yang ada. Dan jika pihak penyidik akan melakukan pemeriksaan sesuai dengan proses hukum, pihaknya siap membeberkan sedetil-detilnya.
“Artinya kita siap diperiksa, jika pihak penyidik datang. Kalau yang ditanyakan hasil pemeriksaan untuk publik, maka kami tidak bisa memberitahukan. Itu menyangkut etika dokter, kecuali pihak hukum maka akan kami beberkan seluas-luasnya,” terang Alsen.
Ia menambahkan, dalam tes ini ada 25 dokter yang tergabung dalam pemeriksaan. Calon akan diarahkan ke laboraturium untuk mengambil spesimen darah dan urine, sebagian lagi diarahkan ke ruang pemeriksaan USG.
“Pada saat pengambilan sampel urine, calon akan dipersilakan masuk toilet dengan didampingi satu perawat pendamping. Dan setelah selesai langsung dibawa ke laboraturium. Dan kami tidak mempersilahkan dokter dan siapa pun yang dibawa oleh masing-masing calon dari kabupaten untuk masuk,” jelas Masy Rita.
Sementara Dr dr Zulkhair Ali menyatakan, memang jika seseorang lama tak menggunakan narkotika dari waktu pemeriksaan maka lama-lama akan ternetralisir, apalagi jika banyak minum air putih.
“Calon kan sudah tahu akan diperiksa dan apalagi ini Pilkada. Tentu mereka bersiap-siap lama untuk tidak memakai. Sehingga pada saat pemeriksaan tidak ada kandungannya, apalagi jika banyak minum air putih,” jelasnya.
Terkait dugaan kecurangan dalam tahap seleksi kesehatan pilkada yang dijalani Bupati Ogan Ilir (OI) terpilih AW Nofiandi, ditanggapi langsung KPU OI.
Ketua KPU Ogan Ilir Annahrir, S.Ag didampingi Komisionernya, Amrah Muslimin, Massuryati, dan Nelli Eponi, mengatakan, pihaknya hanya menerima surat lolosnya surat tes kesehatan yang dijalani enam calon bupati dan wakil bupati, termasuk AW Nofiadi Mawardi Yahya.
“Perlu kami sampaikan pada masyarakat, bahwa dalam menjalankan tugas, kami sudah menjalankan sesuai aturan yang ada. Terkait pemeriksaan kesehatan, itu jelas, bahwa kami berkoordinasi dengan IDI kabupaten dan provinsi. KPU OI sudah melaksanakan tugas dengan baik,” katanya
Menurutnya, terkait rumah sakit dan prosedur kesehatan itu, ditetapkan oleh RSMH. “Dari pemeriksaan yang dilakukan, itu wewenang rumah sakit, dan tim kesehatan berkompenten dan tahu ilmunya,” jelasnya.
Disebutkan Annahrir, isi surat itu menyatakan bahwa hasil pemeriksaan memenuhi syarat, termasuk bupati yang terduga memakai narkoba. “Dari sana kami menetapkan, dari bakal calon menjadi calon bupati dan wakil bupati untuk bertarung pada Pilkada 9 Desember lalu,” katanya
“Intinya kami siap diusut. Silakan kalau mau diusut proses pilkadanya, karena kami yakin, kami sudah menjalankan tugas sesuai undang-undang yang berlaku. Sekali lagi, masalah tes kesehatan itu bukan wewenang kami. Sudah ada bagiannya, dan kami hanya menerima surat rekomendasi lulus tes kesehatan saja,” ujarnya.

Kepala BNN Provinsi Sumsel Brigjen Pol M Iswandi Hari mengatakan, hasil tes urine Nofiadi positif mengandung metafetamin, sehingga langsung dibawa ke Jakarta untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
“Kita saat ini tetap terus melakukan koordinasi dengan BNN Pusat. Kalau nanti ada bukti-bukti yang kurang akan ditambahkan,” ujar Iswandi saat dikonfirmasi, kemarin.
Menurut Iswandi, atas perbuatan tersebut Nofiadi dapat dijerat Pasal 112 ayat 1 Jo Pasal 127 ayat 1a Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara.
“Jika masyarakat mengetahui ada pejabat lain yang mengonsumsi barang haram ini, langsung saja laporkan ke BNNP Sumsel,” tandasnya.
Sementara terkait isu penggeledahan lanjutan di rumah Nofiadi di Jalan Musyawarah III, Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Gandus Palembang, dengan menurunkan anjing pelacak atau K9, dibantah oleh Polda Sumsel.
“Info dari mana diturunkan K9 di sana itu? Sudah dipastikan oleh Direktorat Sabhara, tidak ada,” kata Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol R Djarod Padakova. # rio/sug/hen

( Berita Pagi 16 Maret 2016)

Senin, 14 Maret 2016

PEMBEKALAN MAHASISWA UNSRI



PEMBEKALAN MAHASISWA PROFESI DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN UNSRI PALEMBANG
DI RS MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG

Pendidikan kedokteran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pelayanan kesehatan nasional. Penguasaan keilmuan, keterampilan, dan perilaku lulusan dokter menjadi salah satu penentu utama kualitas pelayanan asuhan medis kepada masyarakat. Oleh karena itu, pentingnya penjaminan mutu pendidikan kedokteran harus disadari oleh segenap pemangku kepentingan terkait sebagai upaya untuk menjawab kebutuhan kesehatan masyarakat di Indonesia.

Dalam rangka menerapkan pelayanan professional dibidang kesehatan, terutama di Rumah Sakit Pendidikan, mahasiswa harus dibekali pengetahuan dan skill sebelum memulai praktik kepaniteraan di Rumah Sakit Pendidikan utama, jejaring dan afiliasi.


Sebagai wujud tanggung jawab dari Institusi lembaga pendidikan dokter, maka Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya bersama dengan RS Mohammad Hoesin Palembang memberikan pembekalan bagi para peserta didik yang dilaksanakan pada hari ini Senin, 14 Maret 2016.  di Instalasi Diklat RSUP Dr. Mohammad Hoesin Pelembang kepada Mahasiswa tersebut sebelum memasuki lingkungan RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang sebagai wahana pendidikan profesi dokter.

Adapun  tujuan pembekalan iniadalah agar mahasiswa mampu melaksanakan kegiatan praktik kepaniteraan di 15 bagian sesuai dengan standar kegiatan di RS pendidikan.
1.    Menerapkan prinsip pelayanan yang optimal di RS pendidikan
2.    Menerapkan patient safety di RS pendidikaan
3.    Mengetahui sistem pendidikan profesi di RSMH


Hadir pada acara tersebut Direktur Medik dan Keperawatan DR.dr.H.M.Alsen Arlan,Sp.B.KBD,MARS ( RSMH Palembang), Dr. Mutiara Budi Azhar SU, M.Med, M.Sc (PD II Fak Kedokteran Unsri) serta pejabat dari RSMH Palembang maupun  Fak Kedokteran Unsri. Direksi Rumah Sakit Umum Pusat. Dr. Mohammad Hoesin Palembang yang diwakili oleh Dr. Alsen Arlan, ,Sp.B.KBD,MARS dalam kata sambutannya mengatakan bahwa RSMH merupakan Rumah Sakit Pendidikan Utama Kelas A dan salah satu Rumah Sakit Rujukan Nasional memberikan fasilitas kepada mahasiswa Fakultas Kedokteran dalam menambah ilmu pengetahuan dibidang kesehatan. Pendidikan yang saudara jalani sekarang ini adalah Pilihan Hidup. jadi haruslah ditekuni dan dimanfaatkan dengan baik agar dapat mendatangkan kebaikan bagi sesama. Pendidikan dan ilmu merupakan bekal yang tak ternilai harganya, hargailah setiap ilmu yang kita dapatkan.

Liputan. Suhaimi ( Humas RSMH)

Jumat, 11 Maret 2016

Satpam RSMH Mendapatkan penghargaan

BERHASIL GAGALKAN PEMBOBOL BANK MANDIRI
SATPAM RSMH MENDAPATKAN PENGHARGAAN DARI  DIREKSI RSMH PALEMBANG  DAN BANK MANDIRI cab. PALEMBANG


Satpam Rumah Sakit Umum Dr. Mohammad Hoesin Palembang yang berhasil gagalkan  sindikat pembobol uang di mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Rumah Sakit Umum Dr. Mohammad Hoesin Palembang, pada hari Kamis 3 Maret 2016  sekitar pukul 02.00 WIB, sindikiat yang berjumlah 29 orang berhasil diserahkan ke pihak yang berwajib. atas jasa tersebut pada hari ini 11 Maret 2016 mereka menerima penghargaan dari Direktur Utama RSMH Palembang dan juga   Pimpinan Bank Mandiri Cabang Palembang Bpk. M. Wisnu Trihanggodo ( Area Head Palembang Sudirman ) memberikan apresiasi kepada Satuan Pengamanan  Rumah Sakit Umum Pusat  Dr. Mohammad Hoesin Palembang atas kerja sama yang baik dalam melakukan pengamanan aset Bank mandiri yang ada di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang

Seperti diberitakan sebelumnya Sebanyak 29 orang yang diduga merupakan sindikat pembobol uang di mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Rumah Sakit Umum Dr. Mohammad Hoesin Palembang berhasil digagalkan oleh Satpam RSMH  Palembang.  Ke-29 orang salah satunya adalah perempuan yang rata-rata berasal dari daerah Tulung Selapan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) tersebut, berhasil diamankan saat melakukan aksinya di gerai ATM yang berada di RSMH Palembang (Kamis 3 Maret 2016)  sekitar pukul 02.00 WIB
.
Menurut keterangan seorang Satpam RSMH Palembang  sindikat tersebut berawal saat adanya seorang rekannya yang curiga terhadap rombongan para pelaku yang masuk ke dalam gerai ATM secara berombongan dalam waktu yang lama sekitar pukul 02.00 Wib. . Karena melihat hal tersebut dan mencurigakan, akhirnya rekan saya ini melaporkan hal tersebut hingga akhirnya kami terus mengamati dan menyelidikinya kerena jelas sindikat tersebut melakukan kejahatan,  merekapun menangkap dan membawa ke Pos Satpam RSMH. Saat ini para tersangka telah diamankan jajaran Unit I Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel.

Direktur Utama RSMH Palembang Dr. Mohammad Syahril, SpP. MPH  pada kesempatan itu menyampaikan  bagaimana Satpam diharapkan menjadi Garda terdepan dalam pelayanan kepada masyarakat dan memberikan pelayanan Prima, selain itu Satpam juga dapat berperan dalam persiapan Rumah Sakit Umum Pusat Palembang menuju akreditasi Internasional JCI Pada akhir  sambutannya Dirut RSMH mengharapkan Satpam sebagai Duta Pelayanan dan Pengayom pengunjung  di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang.

 
Liputan  Suhaimi(Humas RSMH)

Kamis, 10 Maret 2016

Bimbingan Teknis Akreditasi JCI dari RSUP DR.Sardjito Yogyakarta



Bimbingan Teknis Akreditasi JCI dari RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta

Dalam rangka menuju Akreditasi JCI, RSMH terus berbenah mempersiapkan diri, salah satunya dengan menerima tamu bimbingan dari RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta pada hari Jumat 11 Maret 2016. Adalah DR.dr.Sri Mulatsih,Sp.A (K),MPH, dr.Cahya Dewi Satria, MKes,Sp.A dan Nur Farichah dengan pokja akan dibahas Pokja  MPE (Medical Profesional  Education)  ,  Pokja HRP(Human Subject Research Program) , dan Pokja FMS (Facility Management and Safety)
Bertempat di ruang Aula Gedung Utama RSUP dr.Mohammad Hoesin Palembang,  acara dihadiri oleh Direktur Utama RSMH Dr.Mohammad Syahril,Sp.P,MPH  beserta Dewan Direksi, Pejabat Struktural dan Fungsional, dan Tim Akreditasi JCI RSMH.
Dalam kata sambutan Dr.Mohammad Syahril ,Sp.P,MPH  selalu  mengingatkan semua civitas hospitalia RSMH agar terus berjuang dan berkomitmen bersungguh-sungguh untuk mensukseskan  RSMH meraih predikat sebagai Rumah Sakit bertaraf internasional. Ini adalah suau kewajiban dan standar bagi Rumah Sakit  kelas A Pendidikan dan  RSMH sebagai  Rumah sakit Rujukan Nasional. Dengan selalu memberikan pelayanan kesehatan mengacu pada standar mutu keselamatan pasien. Tidak lupa juga Dr.Syahril mengapresiasi  kepada seluruh anggota pokja Akreditasi JCI yang hingga  hari ini tetap bersemangat mengikuti bimbingan  di hari libur sekalipun.
DR.dr.Sri Mulatsih,Sp.A (K),MPH, dalam arahannya mengatakan bahwa saat ini pokja yang akan dibimbingnya adalah pokja MPE (Medical Profesional  Education)  menegaskan kembali bahwa bagaimana proses  pendidikan selalu terintegrasi dengan standar mutu pelayanan dan selalu meng evaluasi peningkatan kompetensi Sumber Daya Rumah Sakit pendidikan.
Rumah sakit terintegrasi dengan Fakultas Kedokteran  melalui Bakordik dan Rumah sakit memberikan ragam pendidikan spesialisasi yang merupakan kriteria dari AMC atau Academic Medical Center Standard yang membawahi 2 pokja yaitu MPE(Medical Profesional  Education)    dan HRP (Human Subject Research Program)
Akreditasi JCI selalu berhubungan dengan patient safety, dimana  area kritis penilaian JCI berada di beberapa ruangan seperti rawat Intensif dan Instalasi Gawat Darurat (IGD).
Sesuai dengan visi RSMH  adalah menjadi Rumah Sakit Pendidikan dan Rujukan Nasional yang berstandar internasional 2019. Mari kita melangkah pasti menuju RSMH Goes  To The World Class Hospital.
RSMH Siiippppp…
RSMH Ok…
RSMH Luar Biasa…
JCI Yakin Bisaaa….
Humas@ Yeri/Rita