Pengenalan Kanker Anak Secara Dini
Anak merupakan cikal dan bakal
generasi muda penerus bangsa, anak merupakan anugrah yang diberikan Allah kepada orangtua.
Harta yang harus dijaga, dilindungi dan diproteksi dengan sepenuh hati dan
sekuat tenaga. Namun apa yang terjadi bila buah hati kita menderita penyakit
serius yang bila tidak ditangani dengan baik
dapat membahayakan jiwanya. Kali ini kami akan membahas tentang penyakit
kanker pada anak. Ditemui di ruangan kerjanya di Departemen Anak dokter cantik
ini dengan ramah menyambut kedatangan kami. Dialah Dr.Dian Puspitasari, Sp.A
(K).
Mengawali perbincangan kami siang itu Dr.Dian
mengatakan bahwa Kanker pada anak terjadi sekitar 1-2% dari seluruh penyakit
kanker, beberapa jenis kanker memang unik dan spesifik untuk anak, karena
jarang ditemukan pada dewasa dan sebaliknya. Penelitian di bidang kanker anak
membuat berbagai kemajuan dalam bidang pengobatan sehingga dapat tercapai
keberhasilan pengobatan yang menggembirakan, lebih dari 70% anak dengan kanker
dapat diobati dan disembuhkan.
Kanker merupakan penyakit yang diakibatkan
oleh sel yang membelah diri tanpa dapat dikendalikan.Tubuh terbentuk dari
beberapa jenis sel. Dalam keadaan normal, sel tumbuh dan membelah diri ketika
tubuh benar-benar membutuhkan untuk menghasilkan sel-sel baru. Proses ini
berlangsung untuk menjaga tubuh agar tetap dalam kondisi baik. Namun, kadang
kala ada sel yang tetap saja membelah diri padahal sel baru tidak dibutuhkan.
Sel-sel tambahan ini membentuk suatu massa jaringan yang kita kenal dengan
istilah tumor.
Jadi, tumor sebenarnya merupakan benjolan.
Cara untuk mengetahui apakah tumor tersebut ganas atau jinak, jaringan dari
benjolan harus diambil melalui suatu teknik prosedur tertentu untuk selanjutnya
diperiksa di bawah mikroskop oleh ahlinya. Tumor atau benjolan yang dinyatakan
ganas karena sel-sel yang ganas disebut kanker. Mengapa disebut ganas karena
sel-sel yang ganas ini dapat menyebar keluar dari organ asal ke organ-organ
tubuh lainnya. Sebagai contoh, anak yang terkena kanker tulang, karena
ganasnya, kanker yang awalnya hanya ada di tulang akhirnya bisa menyebar ke
paru. Proses penyebaran ini dikenal dengan metastatis.
Jenis kanker yang banyak diderita oleh
anak-anak adalah kanker darah atau yang dikenal dengan sebutan leukemia. Jenis
kanker lainnya yang sering dijumpai pada anak-anak, antara lain adalah kanker
otak, kanker kelenjar getah bening, kanker mata, kanker tulang dan lain-lain.
Intinya adalah bahwa kanker dapat menyerang semua organ tubuh yang ada.
Jenis kanker pada anak %
-
Leukemia 30-40
-
Otak 20-30
-
Retinoblastoma (Mata) 20-30
-
Limfoma (Kelenjar getah bening) 7-15
- Neuroblastoma (Krista neuralis) 7-11
-
Tumor Wilms (Ginjal) 5-7
-
Rabdomiosarkoma(Otot) 5-9
- Osteosarkoma (Tulang) 5-10
Secara umum
kanker pada anak dibagi atas dua kelompok besar. Agar mudah diingat, kanker itu
ada yang cair dan padat. Bentuk cair didalam tubuh manusia adalah darah. Jadi
kelompok yang pertama disebut kanker darah atau leukemia. Leukemia merupakan
kanker yang paling sering ditemui pada anak-anak.
Sedangkan bentuk
padat, biasanya terlihat sebagai benjolan yang dapat dijumpai pada semua organ
tubuh manusia, seperti otak, mata, hati, ginjal dan lain sebagainya.
WASPADAI GEJALA LEUKEMIA PADA ANAK
Sumsum tulang
merupakan pabrik dari sel darah merah (eritrosit)), sel darah putih (leukosit) dan
keping darah (trombosit). ”Tempat Kejadian Perkara” pada leukemia adalah sumsum
tulang. Bila kadar eritrosit dalam darah
rendah maka anak akan terlihat pucat. Selain itu anak akan sering mengalami
demam tanpa diketahui penyebabnya akibat kadar leukosit di dalam darah yang
rendah dan juga perdarahan, seperti perdarahan kulit, gusi, atau mimisan akibat
kadar trombosit yang rendah. Bila anak memiliki ketiga gejala ini atau paling
tidak dua diantaranya, seorang anak dapat dicurigai terkena leukemia.
Selain
gejala-geala diatas dapat dijumpai gejala lain akibat penyebaran sel kanker
keorgan-organ lain dalam tubuh. Gejala-gejala lain tersebut antara lain kejang,
pembengkakkan gusi, nyeri tulang, perutterlihat membesar dan testis tampak
membesar dan keras.
Bila orang tua
melihat hal-hal tersebut diatas, segera bawa anak ini ke dokter untuk
mengkonfirmasi apakah benar gejala-gejala yang timbul dapat dikategorikan
sebagai pertanda bahwa si anak terserang leukemia. Semakin dini dan cepat
seorang anak yang terkena kanker ditangani, semakin besar kemungkinan si anak
untuk sembuh. Jadi adalah penting bagi orang tua utuk mewaspadai gejala kanker
pada anak sejak dini, khususnya leukemia.
WASPADAI GEJALA
TUMOR PADAT PADA ANAK
Tumor pada dapat
dijumpai pada semua organ tubuh seorang anak mulai dari kepala sampai ujung
kaki. Orang tuabiasanya meraba tumor atau benjolan pada saat memandikannya.
Sesuai denngan prinsip yang telah disepakati segera bawa anak ke puskesmas,
rumah sakit atau fasilitas kesehatan lain. Tujuannya adalah untuk
mengkonfirmasi apakah benjolan yang teraba di tubuh anak itu benar kanker atau
bukan.
Berikut adalah
hal-hal yang harus diwaspadai prang tua bila melihat atau meraba benjolan pada
mata, leher, paru, perut,alat kelamin, tangan atau kaki dan otak.
a.
Mata
Orang tua harus
curiga bila mata anak terlihat seperti mata kucing, matanya merah, terjadi
gangguan penglihatan atau juling. Khusus tentang mata merah, biasanya orang
tuaakan memberi obat tetes mata yang dijual bebas di pasaran. Bila dalam tiga
hari tidak ada perubahan segera bawa anak ke puskesmas, rumah sakit atau
fasilitas kesehatan lainnya. Bisa saja itu bukan merupakan penyakit mata biasa
melainkan gejala awal dari kanker mata atau retinoblastoma.
b.
Leher
Waspada bila
menemui bejolan di leher seorang anak yang bertambah besar dalam waktu singkat.
Biasanya anak tdak mengeluh kesakitan bila benjolan itu ditekan atu dipegang.
Berbeda dengan benjolan yang disebabkan oleh infeksi boiasanya akan terasa
sakit bila ditekan atau dipegang dan terasa panas bila diraba.
Infeksi pada
gigi dan teliga juga dapat menyebabkan benjolan dengan karakteristik seperti
tersebut diatas. Konfirmasi perlu dilakukan mengingat kedua benjolan tersebut
memerlukan penanganan yang berbeda.
c.
Paru
Bila seorang
anak dijumpai sesak nafas dan setelah dilakukan foto dada ternyata ditemukan
sel kanker di parunya jangan berfikiran bahwa anak ini terkena kanker paru.
Tidak ada kanker paru pada anak. Keadaan ini biasanya merupakan akibat dari
penyebaran suatu jenis kanker tertentu ke paru-paru. Salah satu jenis kanker pada
anak yang dapat menyebar ke paru-paru adalah kanker tulang.
d.
Perut
Banyak organ
yang dapat dijumpai dalam perut, anatara lain hati, ginjal, indung telur, dan
lain-lain. Semua organ tersebut diatas dapat terkena kanker. Secara fisik perut
anak akan telihat buncit dan bila ditekan akan teraba suatu benjolan. Periksakan
segera anak ini ke puskesmas, rumah sakit dan fasilitas kesehatan kesehatan
lain. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah jangan terlalu sering menekan
perut anak yang semakin membesar karena dapat mempermudah penyebaran.
e.
Alat kelamin
Alat kelamin
yang dimaksud adalah alat kelamin pria. Secara fisik testis kanan dan kiri
terlihat tidak sama besar,konsistensi keras dan tidak dijumpai tanda-tanda
infeksi. Kanker pada organ testis biasanya merupakan penyebaran dari jenis
kanker tertentu ke testis. Jenis kanker yang dapat menyebar ke testis adalah
leukemia.
f.
Tangan atau kaki
Waspada bila
terlihat ada bengkak pada tangan dankaki. Pembengkakan ini biasanya dapat disertai
dengan demam atau nyeri.
g.
Otak
Benjolan pada
otak memang tidak dapat dilihat atau diraba. Walaupun demikian orang tua tetap
dapat waspada gejala kanker otak dengan melihat dampak yag timbul akibat adanya
benjolan di otak. Gejala-gejala tersebut antara lain adalah pusing, muntah yang
menyemprot, lumpuh dan gangguan keseimbangan
Apa yang dilakukan jika curiga anak terkena kanker?
Segera bawa ke RS. Harus dikonfirmasi apakah gejala
tersebut adalah benar kanker atau bukan.
Apa yang dilakukan dokter untuk konfirmasi gejala
yang timbul pada anak yang dicurigai terkena kanker?
Upaya dokter tentunya tergantung dari gejala yang
timbul. Bila dicurigai leukemia maka anak tersebut akan dilakukan pengambilan
sumsum tulang dan cairan dari punggung. Tujuannya adalah untuk melihat langsung
pabrik tempat produksinya sel darah merah, seldarah putih dan trombosit.
Bagi anak yang
dicurigai tumor padat, konfirmasi dilakukan dengan cara dibiopsi.
Pelaksanaannya dapat dilakukan secara dibuka/dioperasi atau dengan menggunakan
jarum halus. Orang tua tidak perlu khawatir bilamana anaknya dilakukan biopsi.
Operasi dilakukan dimana tempat benjolan itu berada dan jika memungkinkan
seluruh benjolan yang ada diangkat untuk selanjutnya diproses dan diperiksa
dibawah mikroskop oleh dokter spesialis patologi anatomi.
Penundaan hanya
akan membuat keadaan semakin memburuk. Saat orang tua sudah siap kadang tidak
mustahil kondisi atau stadium kanker sudah berubah menjadi lebih lanjut dan
kemungkinan untuk sembuh tentunya semakin kecil dibandingkan jika ditemukan
dalam kondisi yang lebih awal.
KEMOTERAPI
Di dunia
kedokteran sampai saat ini hanya dikenal tiga jenis pengobatan kanker. Salah
satunya adalah kemoterapi yang merupakan jenis pengobatan kanker dengan
menggunakan obat-obatan anti kanker. Obat-obatan ini sebenarnya sudah ditemukan
sejak puluhan tahun yang lalu.
Obat-obatan ini
diberikan dengan cara ditelan maupun disuntikkan langsung ke pembuluhdarah, dibawah
kulit,
ruang antara dua ruas tulang
belakang maupun langsung ke organ tubuh yang
terkena.
Banyak efek samping yang daat dijumpai anataralain adalah mual, muntah, diare,
sariawan, perubahan terhadap rasa makanan, rambut rontok, kulit
kemerah-merahan/memar/kering/gatal/kehitaman sensitif terhadap matahari, sulit
buang air besar, infeksi dan demam serta gejala seperti flu. Kemajuan bidang
farmasi ternyata sudah dapat membantu beberapa efek samping yang sangat
menggganggu. Sebagai contoh adalah muntah yaitu dengan pemberian obat anti
muntah yang paling mutakhir dan penggunaan protokol muntah yang baik.
Bidang yang
sedang ditekuninya saat ini adalah sesuai dengan RSUP Dr.Mohammad Hoesin
sebagai RS rujukan nasional yang mempunyai
3 layanan unggulan yaitu Kardiovaskuler, Bedah minimal Invasive dan Onkologi, pungkasnya
menutup perbincangan kami siang itu.
Semoga informasi
ini dapat menambah pengetahuan dan meningkat kewaspadaan terhadap kanker anak.
Humas @Yeri
Narasumber : Dr.Dian Puspitasari, Sp.A (K)